Rabu, 02 Februari 2011

Mempartisi Harddisk di Linux dengan GUID Partition Table (GPT )

Kita mungkin sudah tidak asing dengan istilah partisi, apalagi yang pernah menginstal sistem operasi komputer, tentu sudah akrab dengan partisi - mempartisi. Tetapi sudahkah kita memperhatikan type tabel partisi ( Partition Table ) yang kita buat, mungkin hampir bisa dipastikan tabel partisi yang dibuat adalah type MBR atau MS-DOS compatible, karena type partisi inilah yang bisa dibaca oleh semua sistem operasi sehingga digunakan secara default dalam proses pemartisian.

Dengan perkembangan hardware terutama harddisk yang semakin besar kapasitas simpannya, maka tipe MBR partition table sudah  semakin kritis, karena maksimum  partisi yang bisa ditangani adalah 2.19 TB. Disamping itu dg MBR hanya dibatasi 4 partisi primer, sehingga untuk membuat partisi yang lebih dari 4 harus dibuat partisi Extended. Hal inilah yang sering membingungkan para pengguna awal (newbee) sistem operasi.

Namun jika kita memilih "hanya" GNU-Linux sebagai sistem operasi, maka ada baiknya partisi yang dibuat adalah tipe GPT (GUID Partition Table). Dengan GPT ini kita tidak lagi dipusingkan dengan batasan jumlah partisi karena secara default GPT mendukung 128 buah partisi !! Hebat bukan :D

Sekarang langsung saja ke topik pembicaraan, bagaimana membuat partisi GPT ini. Untuk pengguna Ubuntu versi terbaru ( 9.10, 10.04, 10.10 ) sudah ada Tool yang tersedia secara default yaitu Palimpsest Disk Utility yang bisa diakses melalui Menu System, Administration, Disk Utility atau bagi yang sudah terbiasa dengan GParted juga bisa digunakan.

1. Dengan Palimpsest Disk Utility
Klik menu System, Administration, Disk Utility sehingga akan muncul :

 
Gbr. 01
Pada kolom Storage Devices, pilih harddisk yang akan dipartisi, kemudian Klik : Format Drive (erase or partition the drive). Akan muncul dialog berikut :

Gbr. 02
Pilih GUID Partition Table, lalu klik Format, sehingga akan muncul partisi kosong yang siap untuk dibuat partisi-partisi baru sejumlah yang diinginkan. Dan inilah hasil akhir yang saya lakukan dengan 7 partisi primer :

Gbr. 03


2. Dengan GParted
Jika Gparted sudah terinstal maka untuk memulainya klik pada menu  System, Administration, GParted

Gbr. 04

Untuk membuat tabel partisi baru, klik pada menu Device, Device partition Table, sehingga akan muncul jendela sebagai berikut :

Gbr. 05

Klik pada Advanced sehingga akan muncul Select new partition table type, yang secara default adalah type msdos. Klik tombol tersebut untuk merubah type partisi yang akan dibuat dan pilih ke gpt :

Gbr. 06

Setelah klik tombol Apply, maka akan muncul partisi unalocated yang siap untuk dibuat partisi-partisi sesuai yang diinginkan :


Gbr. 07
Ini adalah susunan partisi yang akan saya buat :

Gbr. 08
Setelah seluruh partisi ditentukan, klik tanda centang ( Apply ) dan tunggu prosesnya sampai selesai :

Gbr. 09
Ini adalah hasil pemartisian :

Gbr. 10
Jika kita klik Menu View dan centang Device Information, maka bisa dilihat bahwa tabel partisinya adalah gpt (GUID Partition Table) dan semua partisi yang ada adalah partisi primer :

Gbr. 11
Sedangkan gambar di bawah ini adalah contoh tabel partisi type MBR (msdos) dengan 1 partisi primer dan 1 Extended partition :

Gbr. 12

Linux memang sistem operasi yang  fleksibel yang telah dipersiapkan untuk memenuhi kebutuhan komputasi modern dan mendukung penggunaan partisi GPT ini, lain halnya dengan sistem operasi yang terkenal tapi berbayar milik Mr. BG yang tidak mendukung partisi GPT ini secara menyeluruh.

Selamat mencoba

nb :
Ada baiknya membaca http://www.uluga.ubuntuforums.org/showthread.php?p=9924627 untuk trouble shooting selanjutnya

4 komentar:

  1. iseng2 ta buka bluesky .....
    ck.ck.ck.ck.......
    level piro ilmu linux e wong iki .... salute.............

    BalasHapus
  2. tetep, masih level user alias pengguna ....:D

    BalasHapus
  3. selamat malam mas ...
    partisi linx1 dan linx2 itu fungsi nya nya untuk apa ya ..?

    BalasHapus
  4. @made n :
    Selamat malam juga :)
    linx1 dan linx2 itu hanya label partisi, jadi tidak menunjukkan kekhususan untuk apa, kebetulan di HDD saya terinstall beberapa distro linux dan kebetulan label partisinya saya beri nama linx1 dan linx2...
    Semoga bisa memperjelas :D

    BalasHapus