Minggu, 05 September 2010

Memperkirakan 1 Syawal 1431 H dengan Stellarium

Stellarium adalah open source software yang sangat bagus yang merupakan alat simulasi untuk mempelajari benda-benda langit seperti bulan, bintang dan planet, dengan tampilan 3-D Realistic, jadi singkatnya dengan stellarium ini kita seolah-olah memiliki planetarium pribadi.

Stellarium adalah multiplatform software yang dapat digunakan baik di Linux, Mac serta Windows. Untuk pengguna Ubuntu, instalasi stellarium sangatlah mudah,  jika kita memiliki koneksi internet maka tinggal mengetik command berikut pada terminal :

sudo apt-get install stellarium

Salah satu kegunaan aplikasi ini adalah untuk mensimulasikan posisi benda-benda langit menurut letak geografis serta waktu tertentu. Dalam hal ini kita akan mencoba melihat hilal atau dengan kata lain melakukan virtual rukyat untuk memperkirakan datangnya 1 Syawal 1431 H, walaupun pada dasarnya stellarium adalah metode hisab karena menggunakan perhitungan komputer untuk menentukan posisi penampakan bulan (hilal).

Pertama, buka stellarium dengan cara klik : Application - Science - Stellarium.


Kita tentukan posisi geografis kita dengan menekan F6 lalu isi pada field Search nama kotanya.  Jika kota anda tidak ada di daftar, bisa dicoba dengan kota terdekat atau dengan memasukkan koordinat lokasi secara manual. Dalam hal ini saya memakai Probolinggo sebagai kota terdekat dengan tempat tinggal saya.


Setelah lokasi ditentukan, tutup jendela lokasi. Tentukan obyek yang diamati dalam hal ini bulan, dengan menekan F3 diisi dengan moon. 


Selanjutnya kita tentukan waktu pengamatan dengan menekan F5 saya menentukan Tanggal 9 September 2010 (perkiraan hari terakhir Romadhon) dan jam 17:30 WIB yang merupakan perkiraan saat maghrib Probolinggo atau dengan klik obyek matahari (sun) dan tentukan altitude matahari pada posisi minus yang berarti dibawah horizon (tenggelam).



Pada tanggal 9 September 2010 terlihat bahwa posisi hilal sudah cukup tinggi yaitu 9 derajat jadi sudah jauh diatas 2 derajat sebagai acuan posisi minimal hilal untuk menentukan bulan baru (Syawal). Jika kita tekan / (zoom) maka akan terlihat bahwa bulan memang sudah terlihat seperti garis lengkung tipis (bulan tanggal muda). 


Bila tanggal dimundurkan ke 8 September 2010 maka posisi hilal masih negatif (minus 4) atau dibawah ufuk/horizon, sehingga tanggal 9 September belum masuk 1 Syawal.


Bagaimana dengan daerah lain di Indonesia, misal kita menuju kota Merauke, Papua. Ternyata posisi hilal juga cukup tinggi sekitar 8.5 derajat.


Dari hasil tersebut maka bisa ditentukan bahwa tanggal 10 September 2010 adalah 1 Syawal 1431 H. Dan jika melihat posisi hilal yang sudah sedemikian tingginya, maka kemungkinan jatuhnya 1 Syawal 1431 H insya Allah akan bersamaan, baik itu yang memakai metode rukyat maupun dengan metode hisab.

Itulah salah satu kegunaan Stellarium sebagai alat bantu untuk memperkirakan posisi hilal untuk menentukan datangnya Idul Fitri, ok bukan ? Dan tentunya masih banyak manfaat-manfaat lainnya, khususnya bagi mereka yang tertarik dengan astronomi.

Satu lagi bukti, bahwa Open Source dapat diandalkan.... Hidup Open Source !!!

2 komentar:

  1. Wah luar biasa...
    Nanti saya hubungin pihak stellarium, supaya khusus ramadhan pergerakan bulan dipercepat di programnya
    :D

    BalasHapus
  2. sip, tak coba install dulu pakdhe, semoga tutorialnya bisa aku ikuti biar jadi ahli astronomi dadakan.. hehehe...

    BalasHapus